JAYAPURA-Persipura Jayapura harus
mengakui keunggulan Perseru Serui 0-2 dalam derby Papua di Stadion
Mandala Jayapura, Minggu (9/12) malam kemarin. Dengan kemenangan ini,
Perseru Serui tetap akan berlaga di Liga 1 tahun 2019.
Perseru yang yang butuh kemenangan untuk bisa mengamankan
satu tempat pada musim depan menampilkan permainan ngotot sejak menit
awal. Alhasil, pertandingan baru berjalan 11 menit, bek Perseru, Habel
Boaz Isir berhasil membawa timnya unggul 0-1 setelah menerima umpan
melalui tendangan penjuru.
Persipura yang bertindak sebagai tuan rumah juga tidak
tinggal diam. Beberapa peluang tercipta melalui kaki kapten Boaz
Solossa, Friska Womsiwor dan Hilton Moreira, namun belum bisa membuahkan
gol.
Perseru yang juga beberapa kali mendapatkan peluang, namun
striker Perseru, Silvio Escobar dan Alberto Antonio de paula (Beto)
belum mampu menambah keunggulan dan hingga turun minum skor tetap 0-1
untuk Perseru Serui.
Usai dari ruang ganti, Persipura lebih agresif dalam
membangun serangan. Terlihat, Persipura lebih dominan pada babak kedua.
Namun beberapa peluang yang diciptakan pemain Persipura belum juga bisa
menyamakan kedudukan.
Memasuki awal babak kedua, kedua tim sama-sama belum
mendapatkan peluang berarti. Meski keduanya sama-sama ngotot untuk
mencari gol.
Menit 57 dan 63, coach Alan Haviludin memasukkan Gunansar
Mandowen dan Todd Rivaldo Ferre dan menarik Friska Womsiwor dan Imanuel
Wanggai.
Alih-alih menyamakan kedudukan, justru Persipura kembali
kecolongan pada menit 65. Perseru berhasil menggandakan keunggulan
melalui lesakkan cantik Silvio Escobar yang melewati penjaga gawang
Persipura, Panggih Prio. Skor berubah menjadi 0-2.
Persipura kembali melakukan penyegaran di lini serang
dengan memasukan legiun asingnya Addison Alves menggantikan Hilton
Moreira pada menit ke-76. Sementara di kubu Perseru, MS Saimima
digantikan Delvin Rumbino.
Pertengahan babak kedua, permainan mulai memanas. Dimana
beberapa keputusan wasit yang sering memancing emosi anak-anak Mutiara
Hitam julukan Persipura. Boaz Solossa dan kawan-kawan terlihat kecewa
dengan beberapa keputusan wasit yang dianggap berat sebelah.
Dimenit-menit akhir, Persipura terus berusaha mengejar
ketertinggalan. Namun gol yang dinanti-nanti tidak kunjung tiba, dan
harus mengakui keunggulan Perseru Serui.
Tambahan 3 angka membuat Perseru menempati peringkat 14
dengan raihan poin 42 dan Tim berjuluk Cenderawasih Jingga ini ini tetap
bertahan di Liga 1 musim 2019. Sementara, PSMS Medan, Sriwijaya FC dan
Mitra Kukar harus terdegradasi ke Liga 2.
PSMS Medan kalah 5-1 dari PSM Makassar, Sriwijaya kalah
2-1 dari Arema FC, Mitra Kukar kalah dari sang juara Persija Jakarta
dengan skor 2-1. Sementara PS Tira juga berhasil keluar dari zona
degradasi, setelah sukses mengalahkan Borneo FC dengan skor 3-1.
Sementara untuk Persipura, kehilangan 3 angka membuat mereka tertahan pada peringkat 12 dengan poin 44.
Pelatih Perseru Serui, Wanderley Junior tak bisa menutupi
kegembiraannya saat timnya berhasil keluar dari jurang degradasi dengan
mengalahkan Persipura Jayapura pada laga pamungkas.
Wanderley mengungkapkan, timnya bermain sangat bagus dan
bisa konsisten hingga mampu mengalahkan saudara tuanya, Persipura
Jayapura.
“Kita mengucap syukur kepada Tuhan dan kita sekarang
senang, meskipun capek meladeni Persipura. Kita tahu pertandingan tadi
tidak mudah karena Persipura tim yang bagus, tetapi kita tetap bermain
konsisten dan kita terus berusaha untuk menang, tidak ada fokus lain,”
ungkap Wanderley dalam konferensi persnya.
Kapten Perseru, Arthur Bonai juga merasa bahagia timnya
berlaga di kompetisi sepak bola tertinggi tanah air musim depan. Namun
ia mengakui jika timnya sangat kesulitan meladeni permainan dari tuan
rumah.
“Malam hari ini kita sangat bersyukur karena bisa
mendapatkan hasil yang baik, Persipura lawan yang sulit tapi kita
terpacu dan berjuang agar bagaimana kita bisa keluar dari zona degradasi
dan kita terima kasih buat semua yang sudah mendukung kami,” ujarnya.
Sementara itu, Persipura Jayapura yang mengakui kemenangan
Perseru dan juga mengucapkan selamat atas lolosnya sang adik dari zona
degradasi. Namun pelatih kiper Persipura, Alan Haviludin yang
dipercayakan menggantikan posisi Oswaldo Lessa sementara waktu juga
mengaku kesal dengan kinerja wasit dalam derby Papua ini..
“Kita mengakui kemenangan Perseru dan kita ucapkan
selamat. Tapi yang menjadi ganjalan buat kami adalah bagaimana kinerja
wasit di pertandingan,” keluhnya.
Dirinya bahkan dengan terang-terangan mengkritisi tim
pemantau dari PSSI yang turut hadir di laga tersebut. Menurutnya, wasit
yang memimpin laga dengan buruk dan pantas dievaluasi.
“Apakah evaluasi yang dilakukan tim yang datang ke sini
untuk tim yang berlaga saja atau wasit juga. Karena secara psikologis
wasit sudah meneror para pemain saya. Apakah wasit juga akan ditindak
oleh tim evaluasi ini. Saya harus tegas, bukan hanya untuk timnya, tapi
juga wasit,” tegasnya.
Kinerja buruk wasit di laga tadi yang membuat beberapa
keputusan yang dianggap timpang, akhirnya membuat konsentrasi dan
strategi permainan timnya menjadi kacau.
“Kita tetap apresiasi para pemain kita. Tapi semua dirusak
oleh wasit. Kita tidak bisa fokus strategi dan tidak bisa kita buat
apa-apa karena wasit membuat kita terganggu,” ujarnya.(eri/nat)